KELUARGA BESAR KAMI

SDN 4 PEUNDEUY

KELUARGA BESAR KAMI

SDN 4 PEUNDEUY

KELUARGA BESAR KAMI

SDN 4 PEUNDEUY

KELUARGA BESAR KAMI

SDN 4 PEUNDEUY

KELUARGA BESAR KAMI

SDN 4 PEUNDEUY

Minggu, 10 November 2013


SEKILAS INFO TENTANG BILANGAN PECAHAN

Definisi Bilangan Pecahan

-       Bilangan pecahan merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian angka, yaitu angka sebagai pembilang (numerator) dan angka sebagai pembagi (denominator) dimana kedua bagian angka ini dipisahkan dengan simbol garis miring ( / ).
-       Format penulisan bilangan pecahan adalah sebagai berikut : A/B , dimana “A” adalah pembilang dan “B” adalah pembagi. Terkadang format penulisan ini menggunakan tanda garis bawah ( _ ), seperti:
1  , 3 dan seterusnya.
2    4
-       Cara membaca bilangan pecahan ini adalah dengan menggunakan kata “per”, jadi bilangan pecahan pada contoh diatas dibaca “A per B”.
Khusus untuk nilai pembilangnya 1, maka umumnya dibaca dengan kata depan “seper”. Jadi jika ada bilangan pecahan “1/3” maka ia dapat dibaca “sepertiga” atau bisa juga dibaca “satu per tiga”.
Juga khusus untuk bilangan pecahan 1/2, selain dapat dibaca dengan kata “seperdua” atau “satu per dua”, seringkali ia dibaca juga dengan kata “separo”, “separuh”, atau “setengah”.

Terdapat lima operasi bilangan pecahan yang umum dilakukan, yaitu:
1.    Penjumlahan Bilangan Pecahan
2.    Pengurangan Bilangan Pecahan
3.    Perkalian Bilangan Pecahan
4.    Pembagian Bilangan Pecahan
5.    Gabungan Operasi Matematika pada Bilangan Pecahan


Cara Penjumlahan Bilangan Pecahan
-       Dalam menjumlahkan bilangan pecahan, maka semua pembaginya harus bernilai sama dahulu. Jika pembaginya tidak bernilai sama, maka harus menggunakan nilai pembagi baru yang dapat dibagi oleh semua pembagi awal tanpa menghasilkan sisa.
-       Untuk menyamakan pembagi baru ini, harap menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK), yaitu nilai terkecil yang dapat digunakan untuk mengalikan pembagi awal, sehingga didapatkan pembagi baru terkecil yang dapat dibagi oleh semua pembagi awal yang ada tanpa sisa.
1.    Contoh untuk penyebut sama :
1/2 + 5/2 = ...
(Karena masing-masing pembaginya mempunyai nilai yang sama, yaitu 2, maka dapat langsung dijumlahkan.)
Maka Hasilnya 1/2 + 5/2 = 6/2
2.    Contoh Penyebut tidak sama :
1/2 + 2/3 = ...
(Karena masing-masing pembaginya mempunyai nilai yang berbeda, yaitu 2 dan 3, maka kedua bilangan pecahan ini tidak dapat langsung dijumlahkan sebelum pembaginya disamakan. Nilai terkecil yang dapat dibagi dengan 2 dan 3 adalah 6, dengan demikian nilai 6 ini digunakan sebagai pembagi yang baru. Caranya adalah sebagai berikut:
Perhatikan angka 3 sebagai faktor pengali pada bilangan pecahan yang pertama. Angka 3 ini didapat dari nilai 6 dibagi pembaginya (6 : 2 = 3). Begitu juga angka 2 sebagai faktor pengali bilangan pecahan yang kedua, didapat dari nilai 6 dibagi pembaginya)
Maka Hasilnya 1/2 + 2/3 = 3/6 + 4/6 =7/6

Cara Pengurangan Bilangan Pecahan
-       Sebagaimana dalam menjumlahkan bilangan pecahan, maka dalam mengurangkan bilangan pecahan pun semua pembagi nya harus bernilai sama dahulu. Caranya sama persis sebagaimana pada penjumlahan bilangan pecahan.

Cara Perkalian Bilangan Pecahan
-       Dalam mengalikan bilangan pecahan, maka semua pembilang dan pembaginya harus dikalikan secara searah, yaitu pembilang yang satu dikalikan dengan pembilang yang lain serta pembagi yang satu dikalikan dengan pembagi yang lain. Tidak seperti pada penjumlahan dan pengurangan, nilai pembagi tidak perlu bernilai sama dahulu.

Cara Pembagian Bilangan Pecahan
-       Dalam membagi bilangan pecahan, maka kita tinggal membalikan terjungkir pecahan lawannya dan mengganti tanda bagi (:) dengan tanda kali (X).
Contoh :
1)    2/3 : 3/4 =  2/3 x 4/3 = 8/9 (3/4 dibalik menjadi 4/3)

2)    2/3 : 2 =  2/3 x ½ = 2/6 = ½. (2 dibalik menjadi ½)

Tah sakitu mbu.... mudah2an dimengerti...!!!! Amin.